.B. .L. .O. .G. .A. .J. .I. .M. .A. .Z.

|Politik... | Isu Semasa... | Merapu... | Macam-macam ada... | bukan sekadar blog... |

Posted by ajimaz 0 ulasan



عن أبي المخارق رضي الله عنه قال قال النبي صلى الله عليه وسلم مررت ليلة أسري بي برجل مغيب في نور العرش قلت من هذا أهذا ملك قيل لا قلت نبي قيل لا قلت من هو قال هذا رجل كان في الدنيا لسانه رطب من ذكر الله وقلبه معلق بالمساجد ولم يستسب لوالديه

Dari Abu al-Makharaq radhiyallahu anhu, ia ia telah berkata: Telah bersabda Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam: Pada malam aku diisrakan aku melewati seorang lelaki sedang memohon di bawah cahaya Arsy. Aku bertanya: "Siapakah ini? Apakah ini malaikat?" Dijawab: "Bukan" Aku bertanya: "Nabi?" Dijawab: "Bukan" Aku bertanya: "Siapakah ia?" Jibril menjawab: "Dia adalah seorang lelaki yang dahulu ketika di dunia lisannya basah berdzikir kepada Allah dan hatinya terikat kepada masjid-masjid serta tidak pernah mencaci-maki kedua orang tuanya."

Munkar. Dhaif at-Targhib (I: 895).

Posted by ajimaz 0 ulasan


Is'ra Mi'raj terjadi pada tanggal 27 Rajab tahun 11 Hijriah. Pada peristiwa Isra Mi'raj dapat dikatakan terbagi dalam 2 peristiwa yang berbeda. Dalam Isra, Nabi Muhammad SAW "diberangkatkan" oleh Allah SWT dari Masjidil Haram hingga Masjidil Aqsa. Lalu dalam Mi'raj Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke langit sampai ke Sidratul Muntaha yang merupakan tempat tertinggi. Di sini Beliau mendapat perintah langsung dari Allah SWT untuk menunaikan shalat lima waktu.

Bagi umat Islam, peristiwa tersebut merupakan peristiwa yang berharga, karena ketika inilah shalat lima waktu diwajibkan, dan tidak ada Nabi lain yang mendapat perjalanan sampai ke Sidratul Muntaha seperti ini. Walaupun begitu, peristiwa ini juga dikatakan memuat berbagai macam hal yang membuat Rasullullah SAW sedih.

Posted by ajimaz 0 ulasan


Sekiranya kamu hendak mengetahui akan tingkah laku, peribadi atau kelakuan seseorang adalah ia seorang yang soleh atau toleh maka tidak perlu engkau bertanya di sana sini. Cukup dengan kamu melihat siapakah
kawannya dan siapakah orang-orang yang disayanginya dan dari itu kamu akan mengetahui peribadinya kerana seseorang yang berkawan ia akan mengikuti
kelakuan dan dan perbuatan kawannya itu".


Berkata Ulama’

"Janganlah kamu berkawan melainkan dua orang dari tiga orang iaitu
orang yang engkau pelajari daripadanya sesuatu tentang urusan agamamu maka
orang itupun memanfaat ilmunya kepadamu.

Petikan Dari Nasihat Al-Qomah Kepada Puteranya:

Berpesan Al Qomah kepadanya, "Wahai puteraku! Sekiranya engkau
merasakan perlu untuk bersahabat dengan seseorang maka hendaklah engkau memilih
teman-teman yang memiliki sifat yang berikut:

1. Jika kamu ditimpa oleh bencana maka temanmu itu akan cuba melakukan
sesuatu untuk menghilangkan dan meringankan kesusahanmu itu.

2. Jika kamu meminta sesuatu bantuan atau pertolongan dari teman itu
maka ia akan segera mengusahakannya.

3. Jika kamu merancangkan sesuatu maka temanmu itu akan turut
membantumu dengan memberikan pandangannya.

4. Jika kamu bercakap-cakap dengannya maka temanmu itu akan membenarkan
kata-katamu.

5. Jika temanmu itu melihat sesuatu yang tidak baik dari perbuatan atau
perkataan atau perkataanmu maka dia akan menutupinya.

6. Jika kamu mengeratkan hubungan persahabatan dengan temanmu itu maka
dia akan membalas dengan baik pertalian persahabatan itu.

7. Jika kamu menghulurkan sesuatu kebaikan (hadiah) kepada temanmu itu
maka ia akan menerimanya dengan baik malah ia membalasnya kembali.

8. Jika temanmu itu mendapat sesuatu kebaikan dan kebajikan darimu itu
maka ia akan mengingati, menghargai dan menyebutkan akan kebaikanmu
itu.

9. Jika kamu berdiam diri atau kerana malu untuk meminta sesuatu
darinya maka dia akan bertanyakan akan kesusahanmu itu.

10. Jika kamu berselisih faham dengan temanmu itu maka ia lebih rela
mengalah demi untuk memelihara persahabatanmu

Posted by ajimaz 0 ulasan


Surat Al Faatihah (Pembukaan) yang diturunkan di Mekah dan terdiri dari 7 ayat adalah surat yang pertama-tama diturunkan dengan lengkap diantara surat-surat yang ada dalam Al Quran dan termasuk golongan surat Makkiyyah. Surat ini disebut Al Faatihah (Pembukaan), karena dengan surat inilah dibuka dan dimulainya Al Quran. Dinamakan Ummul Quran (induk Al Quran) atau Ummul Kitaab (induk Al Kitaab) karena dia merupakan induk dari semua isi Al Quran, dan karena itu diwajibkan membacanya pada tiap-tiap sembahyang.
Dinamakan pula As Sab'ul matsaany (tujuh yang berulang-ulang) karena ayatnya tujuh dan dibaca berulang-ulang dalam sembahyang.

Surat ini mengandung beberapa unsur pokok yang mencerminkan seluruh isi Al Quran, yaitu :

1. Keimanan:
Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa terdapat dalam ayat 2, dimana dinyatakan dengan tegas bahwa segala puji dan ucapan syukur atas suatu nikmat itu bagi Allah, karena Allah adalah Pencipta dan sumber segala nikmat yang terdapat dalam alam ini. Diantara nikmat itu ialah : nikmat menciptakan, nikmat mendidik dan menumbuhkan, sebab kata Rab dalam kalimat Rabbul-'aalamiin tidak hanya berarti Tuhan atau Penguasa, tetapi juga mengandung arti tarbiyah yaitu mendidik dan menumbuhkan. Hal ini menunjukkan bahwa segala nikmat yang dilihat oleh seseorang dalam dirinya sendiri dan dalam segala alam ini bersumber dari Allah, karena Tuhan-lah Yang Maha Berkuasa di alam ini. Pendidikan, penjagaan dan Penumbuahn oleh Allah di alam ini haruslah diperhatikan dan dipikirkan oleh manusia sedalam-dalamnya, sehingga menjadi sumber pelbagai macam ilmu pengetahuan yang dapat menambah keyakinan manusia kepada keagungan dan kemuliaan Allah, serta berguna bagi masyarakat. Oleh karena keimanan (ketauhidan) itu merupakan masalah yang pokok, maka didalam surat Al Faatihah tidak cukup dinyatakan dengan isyarat saja, tetapi ditegaskan dan dilengkapi oleh ayat 5, yaitu : Iyyaaka na'budu wa iyyaka nasta'iin (hanya Engkau-lah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkau-lah kami mohon pertolongan). Janji memberi pahala terhadap perbuatan yang baik dan ancaman terhadap perbuatan yang buruk.

Yang dimaksud dengan Yang Menguasai Hari Pembalasan ialah pada hari itu Allah-lah yang berkuasa, segala sesuatu tunduk kepada kebesaran-Nya sambil mengharap nikmat dan takut kepada siksaan-Nya. Hal ini mengandung arti janji untuk memberi pahala terhadap perbuatan yang baik dan ancaman terhadap perbuatan yang buruk. Ibadat yang terdapat pada ayat 5 semata-mata ditujukan kepada Allah, selanjutnya lihat no. [6].

2. Hukum-hukum:
Jalan kebahagiaan dan bagaimana seharusnya menempuh jalan itu untuk memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat. Maksud "Hidayah" disini ialah hidayah yang menjadi sebab dapatnya keselamatan, kebahagiaan dunia dan akhirat, baik yang mengenai kepercayaan maupun akhlak, hukum-hukum dan pelajaran.

3. Kisah-kisah:
Kisah para Nabi dan kisah orang-orang dahulu yang menentang Allah. Sebahagian besar dari ayat-ayat Al Quran memuat kisah-kisah para Nabi dan kisah orang-orang dahulu yang menentang. Yang dimaksud dengan orang yang diberi nikmat dalam ayat ini, ialah para Nabi, para shiddieqiin (orang-orang yang sungguh-sungguh beriman), syuhadaa' (orang-orang yang mati syahid), shaalihiin (orang-orang yang saleh). Orang-orang yang dimurkai dan orang-orang yang sesat, ialah golongan yang menyimpang dari ajaran Islam.

Perincian dari yang telah disebutkan diatas terdapat dalam ayat-ayat Al Quran pada surat-surat yang lain.

Posted by ajimaz 0 ulasan


Cuba kita kaji pergerakan otot-otot kita ketika
solat.Secara kasar, pada mula kita berdiri tegak ( qiyam )
kemudian angkat kedua tangan bertakbir dan letakkan
tangan di atas pusat - kita telah membesarkan
rongga dada kita manakala paru-paru akan terasa luas
serta menggerakkan otot di kedua belah tangan.
Ketika ruku' dengan badan membongkok ke depan dan
kedua tangan di atas kepala lutut dan punggung
mendatar ( parallel to the ground ) sekaligus ianya
menggerakkan ruas-ruas tulang punggung, tulang
leher, tulang pinggang dan tulang tungkin.
Waktu sujud pula, seluruh berat badan terpikul
sepenuhnya di atas otot-otot kedua-dua tangan, kaki.
dada, perut, punggung, leher dan otot-otot kaki. Lihat
sahaja pada waktu sujud ini berapa banyak otot
dan persendian yang kita gerakkan.

Setelah itu kita bangkit dari sujud. Kita duduk,
kemudian kita sujud lagi dan selepas itu kita berdiri
kembali. Dalam gerak badan kali ini kita telah secara
automatik menggerakkan sejumlah besar otot-otot
di dada , bahu, lengan, perut, punggung, peha, kaki
bahagian bawah an lain-lain otot lagi.
Selain dari itu kita juga melakukan dua macam duduk -
pertama duduk antara dua sujud dan kedua
duduk tahiyat. Kedua-dua jenis duduk ini menggerakkan
tumit , pangkal peha, kelengkang, jari-jari kaki
dan lain-lain. Dalam kita memberi salam juga kita
gerakkan otot-otot leher tengkuk dan lain-lain.
Kalau kita lihat dari dua perkara tersebut di atas
iaitu mendapatkan oksigen yang istimewa dan gerak
otot-otot yang semuanya ini sudah tentu akan
memastikan kesihatan tubuh badan kita.
Solat tahajud juga boleh menjauhkan penyakit buah
pinggang yang selalu menyerang orang yang
banyak tidur dan bangun lewat dari tidur malam.
SUBHANALLAH!!!!!

Posted by ajimaz 0 ulasan


Nabi Musa adalah satu-satunya Nabi yang boleh bercakap terus dengan Allah S.W.T Setiap kali dia hendak bermunajat, Nabi Musa akan naik ke Bukit Tursina. Di atas bukit itulah dia akan bercakap dengan Allah.Nabi Musa sering bertanya dan Allah akan menjawab pada waktu itu juga. Inilah kelebihannya yang tidak ada pada nabi-nabi lain.
Suatu hari Nabi Musa telah bertanya kepada Allah. "Ya Allah, siapakah orang di syurga nanti yang akan berjiran dengan aku?".
Allah pun menjawab dengan mengatakan nama orang itu, kampung serta tempat tinggalnya. Setelah mendapat jawapan, Nabi Musa turun dari Bukit Tursina dan terus berjalan mengikut tempat yang diberitahu. Setelah beberapa hari di dalam perjalanan akhirnya sampai juga Nabi Musa ke tempat berkenaan.
Dengan pertolongan beberapa orang penduduk di situ, beliau berjaya bertemu dengan orang tersebut. Setelah memberi salam beliau dipersilakan masuk dan duduk di ruang tamu.
Tuan rumah itu tidak melayan Nabi Musa. Dia masuk ke dalam bilik dan melakukan sesuatu di dalam. Sebentar kemudian dia keluar sambil membawa seekor babi betina yang besar. Babi itu didukungnya dengan cermat. Nabi Musa terkejut melihatnya. "Apa hal ini?, kata Nabi Musa berbisik dalam hatinya penuh kehairanan.
Bai itu dibersihkan dan dimandikan dengan baik. Setelah itu babi itu dilap sampai kering serta dipeluk cium kemudian dihantar semula ke dalam bilik. Tidak lama kemudian dia keluar sekali lagi dengan membawa pula seekor babi jantan yang lebih besar. Babi itu juga dimandikan dan dibersihkan. Kemudian dilap hingga kering dan dipeluk serta cium dengan penuh kasih sayang. Babi itu kemudiannya dihantar semula ke bilik.
Selesai kerjanya barulah dia melayan Nabi Musa. "Wahai saudara! Apa agama kamu?". "Aku agama Tauhid", jawab pemuda itu iaitu agama Islam. "Habis, mengapa kamu membela babi? Kita tidak boleh berbuat begitu." Kata Nabi Musa.
"Wahai tuan hamba", kata pemuda itu. "Sebenarnya kedua babi itu adalah ibubapa kandungku. Oleh kerana mereka telah melakukan dosa yang besar, Allah telah menukarkan rupa mereka menjadi babi yang hodohrupanya. Soal dosa mereka dengan Allah itu soal lain. Itu urusannya dengan Allah. Aku sebagai anaknya tetap melaksanakan kewajipanku sebagai anak. Hari-hari aku berbakti kepada kedua ibubapaku sepertimana yang tuan hamba lihat tadi. Walaupun rupa mereka sudah menajdi babi, aku tetap melaksanakan tugasku.", sambungnya.
"Setiap hari aku berdoa kepada Allah agar mereka diampunkan. Aku bermohon supaya Allah menukarkan wajah mereka menjadi manusia yang sebenar, tetapi Allah masih belum memakbulkan lagi.", tambah pemuda itu lagi.
Maka ketika itu juga Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Musa a.s. 'Wahai Musa, inilah orang yang akan berjiran dengan kamu di Syurga nanti, hasil baktinya yang sangat tinggi kepasa kedua ibubapanya. Ibubapanya yang sudah buruk dengan rupa babi pun dia berbakti juga. Oleh itu Kami naikkan maqamnya sebagai anak soleh disisi Kami."
Allah juga berfirman lagi yang bermaksud : "Oleh kerana dia telah berada di maqam anak yang soleh disisi Kami, maka Kami angkat doanya. Tempat kedua ibubapanya yang Kami sediakan di dalam neraka telah Kami pindahkan ke dalam syurga."
Itulah berkat anak yang soleh. Doa anak yang soleh dapat menebus dosa ibubapa yang akan masuk ke dalam neraka pindah ke syurga. Ini juga hendaklah dengan syarat dia berbakti kepada ibubapanya. Walaupun hingga ke peringkat rupa ayah dan ibunya seperti babi. Mudah-mudahan ibubapa kita mendapat tempat yang baik di akhirat kelak.
Walau bagaimana buruk sekali pun perangai kedua ibubapa kita itu bukan urusan kita, urusan kita ialah menjaga mereka dengan penuh kasih sayang sebagaimana mereka menjaga kita sewaktu kecil hingga dewasa.
Walau banyak mana sekali pun dosa yang mereka lakukan, itu juga bukan urusan kita, urusan kita ialah meminta ampun kepada Allah S.W.T supaya kedua ibubapa kita diampuni Allah S.W.T.
Doa anak yang soleh akan membantu kedua ibubapanya mendapat tempat yang baik di akhirat, inilah yang dinanti-nantikan oleh para ibubapa di alam kubur.
Erti sayang seorang anak kepada ibu dan bapanya bukan melalui hantaran wang ringgit, tetapi sayang seorang anak pada kedua ibubapanya ialah dengan doanya supaya kedua ibubapanya mendapat tempat yang terbaik di sisi Allah.

Posted by ajimaz 0 ulasan


Suatu hari, Syaqiq al-Balkhi, seorang sufi telah membeli sebiji tembikai untuk isterinya dan ini membuatkan isterinya begitu gembira. Tetapi apabila buah tembikai itu dibelah, isinya tidak elok. Kerana itu marah-marahlah si isteri tadi kerana kecewa mendapati isi buah tembikai itu tidak seperti yang diharapkannya.

“Kepada siapa engkau tujukan marah kau itu? Adakah kepada penjual, atau pembeli atau penanam ataupun kepada Pencipta buah tembikai iu?” tanya Syaqiq kepada isterinya.

Kemudian dengan lembut dia berkata lagi; “Wahai isteriku. Ketahuilah, si penjual itu tentu ingin agar jualannya terdiri daripada barangan yang terbaik. Si pembeli pula, tentu ingin membeli yang terbaik sahaja. Manakala si penanam, kalau mampu sudah tentu dia ingin agar hasil tanamannya yang terbaik juga. Nyatalah, bahawa marahmu itu ditujukan kepada Pencipta buah tembikai itu. Bertakwalah engkau kepada Allah dan redhalah dengan segala ketentuannya.”

Posted by ajimaz 0 ulasan


Assalamualaikum,

Berkahwin atau mendirikan rumah tangga merupakan salah satu daripada sunnah Rasulullah s.a.w sebagaimana sabda Baginda yang bermaksud: "Perkahwinan itu sunnah aku. Sesiapa yang menolak sunnahku, maka dia bukan dari kalanganku."
(Riwayat Bukhari)

Hari ini sering kita melihat bahawa sesuatu perkahwinan itu suatu perkara yang rumit dan menyusahkan. Kenapa perkara ini boleh terjadi ? Ramai di antara kita yang beranggapan, nak kahwin mesti ada kereta, mesti ada wang yang banyak, mesti ada itu dan ini ...

Cuba kita ambil iktibar dari kisah yang berlaku lebih kurang 1400 tahun dahulu yang mana boleh kita jadikan panduan hidup ini. Insya-Allah ...

Pada suatu hari Rasulullah s.a.w. didatangi oleh seorang lelaki. Lelaki ini mengaku dirinya seorang yang miskin. Kemudian ia meminta jalan keluar agar terlepas dari belenggu kemiskinan.

Rasulullah s.a.w tanpa banyak fikir lagi terus menyuruh lelaki itu berkahwin. Lelaki ini sangat senang dengan saranan yang diberikan Rasulullah. Dengan keyakinan yang mantap, akhirnya lelaki itu berkahwin. Setelah sekian lama berkahwin, lelaki itu datang lagi kepada Rasulullah dan mengadukan nasibnya, "Ya Rasulullah saya sudah berkahwin tetapi masih tetap miskin, bagaimana ya Rasulullah ?". "Kahwin lagi," jawab Rasulullah singkat.

Si lelaki tanpa banyak bertanya lagi. Beliau percayakan kepada Rasulullah. Sebab tidak mungkin Rasulullah mahu menipu ummatnya. Akhirnya lelaki itu berkahwin lagi dengan gadis lain.

Namun beberapa waktu kemudian lelaki itu datang lagi kepada Rasulullah dan mengadukan masalahnya : "Ya Rasulullah, isteri saya sudah dua tapi saya masih miskin, bagaimana ya Rasulullah...?" keluh lelaki itu. "Kahwin lagi," jawab Rasulullah singkat. Hati lelaki itu berasa senang apabila mendengar jawapan Rasulullah.

Kemudian beliau berkahwin buat kali ketiga. Namun setelah beberapa lama keadaan tetap juga belum berubah. Mulanya ia malu mengadu kepada Rasulullah, tapi apakan daya ia masih tetap miskin. Dengan berat hati beliau mendatangi Rasulullah dan menyampaikan masalahnya. "Ya Rasulullah, engkau telah menyuruhku menikah untuk ketiga kalinya, tapi aku tetap miskin. Sekarang apa yang harus kulakukan?", adu lelaki itu. "Berkahwinlah lagi," kata Rasulullah.

Akhirnya si lelaki itu menikah buat kali keempat. Dan benarlah kata Rasulullah. Ternyata isteri keempatnya ini membawa berkahwin di dalam kehidupannya. Dengan kepandaiannya menenun, ia mengajar kemahiran tersebut kepada tiga madunya. Akhirnya usaha tersebut mendatangkan keuntungan dan kekayaan. Perusahaan industrinya maju dan mampu mencukupi keperluan rumah tangga lelaki itu serta isteri-isterinya.

Sabda Rasulullah bermaksud : "Carilah rezeki dengan menikah"
(Riwayat Ibnu Abbas)

Firman Allah Taala bermaksud : "Dan kahwinilah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkahwin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui."
(surah an-Nur :32)

Dengan mengambill iktibar dan teladan dari kisah di atas, Insya-Allah jika niat kita ikhlas dan murni serta tujuan berkahwin itu kerana Allah, tidak mustahil segala gejala-gejala sosial dapat dihindarkan.

Wassalam...

Posted by ajimaz 0 ulasan

Bulan Sya`ban, keagungan malamnya dengan malam nisfu Sya`ban, sepertimana keagungan Rejab dengan malam Israk Mikrajnya, dan keagungan Ramadhan dengan malam Lailatul Qadarnya. Maka pada malam Nisfu Sya`ban telah datang Jibril kepada Rasul s.a.w lalu katanya: Angkat kepalamu kelangit, itulah malam yang dibukakan Allah padanya tiga ratus pintu rahmat dan diampunkan Allah sekalian orang yang tiada menyekutukan (syirik) dengan-Nya sesuatu, kecuali tukang nujum, kekal di dalam zina, kekal minum arak, durhaka terhadap ibubapa.(Al-hadis)

Posted by ajimaz 0 ulasan


Sifat suka memaafkan satu perbuatan yang terpuji. Ia menzahirkan kebersihan hati yang suci murni. Orang yang suka memaafkan orang lain adalah hasil dorongan keredhaan hatinya terhadap Allah. Dia memahami tentang dirinya sendiri sebagai insan yang bersifat serba kekurangan dan tidak sunyi dari melakukan kesalahan sama ada cara sedar atau tidak sedar.

Manusia boleh mengawal hati dan dirinya menerusi akal tetapi atas sifat kelemahan yang semulajadi, manusia kadang-kadang terjerumus ke dalam pujukan hawa nafsu dan perasaan sehingga menenggelamkan rasional dan tidak dapat membuat pertimbangan yang betul.

Orang yang suka memaafkan kesalahan orang lain memahami hakikat ini, iaitu hakikat kelemahan yang ada pada dirinya sendiri, sebab itulah Islam sentiasa membuka pintu taubat untuk manusia memohon ampun kepada Allah atas keterlanjuran perlakuannya.

Adalah tidak menjadi satu kehinaan kepada kita sekiranya kita adalah seorang pemaaf kerana di sinilah wujudnya sifat terpuji sebagai seorang Islam:

- menunjukkan kebijaksanaan
- orang yang bersih dari kesombongan
- orang yang bersih dari dendam kesumat
- tidak ada rasa terhina diri
- keimanan yang tertinggi

Sifat-sifat yang tersebut di atas merupakan ikatan yang sangat kukuh kepada kemantapan persaudaraan Islam. Sebagai umat Islam yang bersaksikan Allah tuhan yang satu dan tiada tuhan yang lain selain Allah, maka persoalan perpaduan di kalangan umat Islam itu sendiri adalah lambang ketauhidan kita semua kepada tuhan yang satu iaitu Allah.

Kita semua mempunyai arah tuju yang satu, menyembah tuhan yang satu, mengikut seruan nabi yang satu dan kitab yang satu sepenuhnya. Perlakuan kita dalam persoalan perpaduan haruslah mengikut seperti pengajaran Al-Quran dan seruan Rasul Nabi Muhammad s.a.w.

Islam meletakkan persoalan perpaduan selepas akidah, seperti mana yang kita fahami berpeganglah dengan tali Allah dan jangan kita berpecah belah. Ini merupakan satu kewajipan asas kepada kita berurusan memelihara perpaduan kerana dalam perpaduan inilah kita akan mendapat kekuatan.

Kita perlu kekuatan umat kerana pada diri umat Islam itu sendiri ada terpikul amanah sebagai khalifah Allah yang ditarafkan sebagai sebaik-baik umat yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh mengerjakan kebaikan dan mencegah melakukan kejahatan sebagaimana firman Allah s.w.t dalam Surah A-li ‘Imran : Ayat110:



yang bermaksud:

‘Kamu adalah sebaik-baik umat yang dilahirkan bagi (faedah) umat manusia, (kerana) kamu menyuruh berbuat segala perkara yang baik dan melarang daripada segala perkara yang salah (buruk dan keji), serta kamu pula beriman kepada Allah (dengan sebenar-benar iman). Dan kalaulah Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) itu beriman (sebagaimana yang semestinya), tentulah (iman) itu menjadi baik bagi mereka. (Tetapi) di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka: orang-orang yang fasik’.

Posted by ajimaz 0 ulasan



DOA UTK YG BERCINTA ,SAPE-SAPE YANG TENGAH BERCINTA ATAU BARU NAK BERCINTA ATAU TENGAH BERTUNANG.. AMAL-AMALKANLAH DOA NIH..

'Bingkisan Doa.' Ya Allah.... Seandainya telah engkau catatkan... Dia milikku tercipta buatku... Satukanlah hatinya dengan hatiku... Titipkanlah kebahagian antara kami.... agar kemesraan itu abadi... Dan ya Allah... ya tuhanku yang maha mengasihi... Seiringkanlah kami melayari hidup ini... Ketepian yang sejahtera dan abadi...

Tetapi ya Allah... Seandainya telah engkau takdirkan.... dia bukan miliku... Bawalah ia jauh dari pandanganku.... Luputkanlah ia dari ingatanku... Dan peliharalah aku dari kekecewaan....

Serta ya Allah ya tuhanku yang maha mengerti.... Berikanlah aku kekuatan... Melontar bayangannya jauh ke dada langit... Hilang bersama senja nan merah.. agarku bisa bahagia... Walaupun tanpa bersama dengannya...

Dan ya Allah yang tercinta... Gantillah yang telah hilang.... Tumbuhkanlah kembali yang telah patah... Walaupun tidak sama dengan dirinya...

Ya Allah ya tuhanku... Pasrahkanlah aku dengan takdirmu... Sesungguhnya apa yang telah engkau takdirkan... Adalah yang terbaik buat ku.... kerana engkau maha mengetahui... Segala yang terbaik buat hamba Mu ini...

Ya Allah... Cukuplah engkau sahaja yang menjadi pemeliharaku... Di dunia dan di akhirat... Dengarlah rintihan dari hamba Mu yang daif ini... Jangan engkau biarkan aku sendirian... Di dunia ini mahupun di akhirat... Menjuruskan aku kearah kemaksiatan dan kemungkaran... Maka kurniakanlah aku seorang pasangan yang beriman... Supaya aku dan dia sama2 dapat membina Kesejahteraan hidup... Ke jalan yang Engkau redhai... dan kurniakanlah padaku keturunan yang soleh....

Amin.. Ya Rabbal A'lamin. .

Subscribe to My Blog

Subscribe Here